Pages

Selasa, 04 Maret 2014

Inovasi Perencanaan "Kampung Deret"

Mungkin hal asing bagi perencanaan di Indonesia, salah satu produk perencanaan pemukiman. Setelah gue baca dan pahami dikit, program kampung deret ini gak lebih dari sekedar program revitalisasi kampung. Semua pemukiman kumuh dibuat sedemikian rupa agar lebih tertata dan tidak terlihat kumuh dan jorok.



Program kampung deretnya pak Jokowi menjamah 26 lokasi yang tersebar di beberapa kelurahan di Provinsi DKI Jakarta.


Berikut daftar lokasi yang tengah dirombak menjadi kampung deret tahun 2013/2014:
Jakarta Pusat: Kelurahan Petojo Utara, Kemayoran, Utan Panjang, Galur, Tanah Tinggi, Karanganyar, Bungur, Bendungan Hilir, Cempaka Putih Barat, dan Kebon Sirih
Jakarta Barat: Kelurahan Tambora, Kali Anyar, dan Kapuk
Jakarta Utara: Kelurahan Pejagalan, Tugu Utara, Cilincing, Semper Barat, Marunda, dan Pademangan Timur
Jakarta Selatan: Kelurahan Petogogan, Gandaria Selatan, dan Pasar Minggu
Jakarta Timur: Kelurahan Klender, Pisangan Timur, Jatinegara, 

Kampung yang semulanya kumuh sudah tidak menjadi pemukiman kumuh padat penduduk. Keunikan dari program ini ialah kebebasan yang diberikan kepada pemilik lahan/rumah untuk merenovasi rumahnya sendiri dengan biaya yang diberikan oleh Pemda DKI Jakarta dibawah pengawasan Pemda dan Konsultan Perencanaan yang berwenang, yang tentunya sudah diatur dalam site plan yang telah dibuat oleh Dinas Gedung dan Perumahan Pemerintah. Setiap meter persegi lahan milik warga akan diganti Rp 1,5 juta. Nilai maksimal penggantian lahan yakni 36 meter persegi atau Rp 54 juta. Kampung deret yang akan dijadikan kampung deret percontohan adalah kampung deret Petogogan, Jakarta Barat.

Program revitalisasi kampung ini dinilai efektif jika memiliki tujuan untuk menata kembali pemukiman kumuh secara fisik tidak secara kawasan (karena lokasinya yang tetap). Meskipun sudah seringkali revitalisasi pemukiman kumuh dilakukan, namun dalam kampung deret ini semua dikemas dengan cara dan sistem baru sehingga investor pun tidak segan membantu dana sosial. 
Pemukiman yang telah direvitalisasi sebenarnya memilliki pengaruh dan impresi baik, apalagi jika terus dirawat dan dikembangkan. Menjadi suatu yang menarik sebenarnya jika program kampung deret dijadikan sebagai program tata pemukiman dalam skala nasional. Program ini memiliki keunggulan yakni terciptanya komunikasi dua arah antara masyarakat dan pemerintah dalam menata pemukiman yang mereka tempati. Hasil akhir penataan dan perencanaan pun akan lebih memuaskan untuk kedua pihak. Berbeda dengan relokasi yang terkadang memberatkan masyarakat, walaupun sebenarnya niat pemerintah sangat baik. Program "Kampung Deret" ini mungkin cocok dikembangkan di wilayah lain menyangkut dalam aspek demografi bahkan ekonomi yang umumnya memiliki kesamaan (walaupun beragam secara historikal dan kultural).

Sumber: Otak gue, kompas, tribunnews, iradiofm.

0 komentar:

Posting Komentar